Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menargetkan angka kemiskinan Indonesia dapat ditekan turun ke level 6,5 persen sampai 7,5 persen pada 2024. Penurunan tersebut diikuti dengan target penurunan angka pengangguran terbuka di kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen. Selain itu, rasio gini atau gini ratio diperkirakan terus membaik dengan rentang 0,374 hingga 0,377. Kemudian diikuti dengan Indeks Pembangunan Manusia tahun 2024 yang ditargetkan 73,99 persen hingga 74,02 persen. Kemudian Nilai Tukar Petani serta Nilai Tukar Nelayan juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 hingga 108 dan 107 hingga 110.
Target tersebut Sri Mulyani sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI terkait penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Lebih lanjut, Bendahara Negara tersebut menjelaskan, pemerintah turut memperkuat spending better untuk efisiensi dan efektivitas belanja serta mendorong pengembangan pembiayaan yang kreatif dan inovatif.
KEM PPKF tahun 2024 tidak lepas dari berbagai capaian dalam 10 tahun terakhir. Menkeu mencatat, perekonomian Indonesia tengah dalam situasi yang relatif lebih baik di tengah goncangan global yang berasal dari pandemi, geopolitik, perubahan iklim, dan tantangan dari ekonomi digital. Kendati demikian, Indonesia harus tetap mewaspadai berbagai tantangan eksternal tersebut dan di sisi lain Indonesia juga memiliki berbagai tugas tantangan dalam memperbaiki pondasi perekonomian Indonesia secara struktural.