Ekonom: Karpet Merah Ekspor Konsentrat untuk Freeport Ganggu Iklim Investasi

Pemerintah akan memberikan kelonggaran bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga hingga Mei 2024. Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal menjelaskan semangat hilirisasi tambang merupakan upaya yang tepat untuk memberikan nilai tambah bagi negara. Namun, dengan adanya kelonggaran yang diberikan pemerintah untuk PTFI justru menunjukan inkonsistensi pemerintah dalam hilirisasi.

Faisal menilai, investor akan menghitung kepastian pemerintah dalam membuat regulasi. Dengan ada pengecualian seperti kepada PTFI maka membuat ketidakpastian hukum. Investor bisa berpikir bahwa pemerintah tidak serius dalam menerapkan regulasi sehingga akan menggangu kepastian investasi. Faisal juga menambahkan saat ini kondisi neraca perdagangan juga dalam kondisi yang surplus. Dengan kenaikan harga komoditas yang tinggi membuat neraca perdagangan dalam posisi yang aman bagi pemerintah. “Kondisi perdagangan masih bagus. Semestinya ini momen yang tepat justru untuk mendorong hilirisasi jangan khawatir soal neraca perdagangan, kita dapat windfall dengan harga komoditas yang tinggi. Justru ini sekarang kita surplus besar,” tambah Faisal.

Faisal menegaskan pemerintah sebaiknya jangan gentar menghadapi Freeport. Ia mengatakan, Freeport sudah lama mengulur kewajibannya dalam melakukan hilirisasi. “Justru perusahaan lebih kecil, investor kecil ini lebih taat bangun smelternya. Freeport ini ini agak bandel ya. Smelternya lambat sekali. Pemerintah perlu lebih kuat lagi mendorong Freeport menjalankan kewajibannya dalam UU Minerba,” tegas Faisal.

Search