Pemerintah Singapura ingin mengakhiri penjualan kendaraan bertenaga pembakaran internal (berbahan bakar bensin) baru pada tahun 2030. Rencana tersebut akan diwujudkan dengan catatan penjualan kendaraan listrik (EV) harus meningkat pesat di tahun-tahun mendatang. Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Singapura telah mendorong kendaraan listrik dengan menawarkan insentif hingga 45.000 dolar Singapura (setara dengan sekitar 34.000 dolar AS) dan memperluas jaringan pengisian daya. Tahun 2022, EV menyumbang 12 persen dari penjualan mobil baru di Singapura, meningkat signifikan dari 4 persen pada 2021.
Direktur pelaksana Audi Singapura, Markus Schuster, memperkirakan EV akan menjadi mayoritas penjualan mobil baru di SIngapura pada tahun 2025 atau 2026. Schuster juga yakin bahwa rencana pemerintah untuk membangun 60 ribu titik pengisian daya pada tahun 2030 akan memainkan peran penting dalam meyakinkan warga Singapura untuk membeli EV. Saat ini hanya ada 1.600 titik pengisian daya di negara ini.