Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, pengembangan Kampung Kedelai atau Soybean Village telah disosialasikan ke tingkat Lemhannas. Proyek ini merupakan percontohan (pilot project) kawasan pertanian kedelai dengan pengolahan terpadu dari hulu-hilir berbasis korporasi.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Yuris Tiyanto dalam diskusi bertajuk Sinergisitas Pengembangan Kedelai Hulu-Hilir di Jakarta, Senin (13/3/2023) mengatakan, salah satu proyek pengembangan kedelai nasional ini pada tahun ini sudah berada di tahap operasional. Konsepnya telah tuntas dirumuskan bersama dengan tim empat percepatan swasembada kedelai. Secara garis besar konsep proyek kedelai ini memadukan keahlian dengan teknologi, dengan penyediaan sekolah lapangan dan demplot. Demplot akan bekerja sama dengan penyedia, sehingga dapat mengembangkan berbagai macap teknologi.
Ia mengatakan, terkait pembiayaan juga tidak hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembiayaan dapat melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) terutama untuk penyediaan alat-alat mesin pertanian (Alsintan) pendukung. Diketahui, pada tahap awal ini luas proyek kampung kedelai ini baru 100 hektar yang tersebar di empat provinsi. Wilayahnya tersebar di Jawa Barat, Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.