Angka korban jiwa meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Desa Genting, Pulau Serasan di Natuna diperkirakan lebih dari 50 orang. Saat ini proses evakuasi dan perbantuan oleh tim gabungan sudah menemukan 10 jasad korban. Sedangkan sekitar 42 warga masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Sedangkan data pengungsian tercatat ada hampir seribu orang. Posko pengungsian sudah dibuka. Di PLBN data pengungsian tercatat 219 orang. Di Puskesmas ada 215 orang. Pengungsian di Pelimpak dan Masjid al-Furqon ada sekitar 500-an orang. Bupati Natuna Wan Siswandi menuturkan, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit membuat misi perbantuan juga terkendala.
Wan Siswandi menjelaskan dari informasi warga di lokasi bencana, tanah longsor yang terjadi pada Senin (6/3/2023) berawal dari hujan lebat tanpa henti yang terjadi empat hari berturut-turut di wilayah Natuna. Warga di Desa Genting, Saresan, dan Saresan Timur sempat mengalami banjir. Namun sempat surut. Pada Senin (6/3/2023) saat warga berusaha untuk mengumpulkan barang-barang berharga dan membersihkan rumah-rumah dari genangan banjir. Namun, dari perbukitan meluncur tanah longsor yang menimbun hampir seluruh perkampungan.