Laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan emisi metana di dunia pada 2022 mencapai angka 580 juta ton. Di tengah transisi energi yang tengah digaungkan pemerintah Tanah Air, perlu diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ke-6 sebagai negara penghasil gas metana terbesar global yakni 14,3 juta ton pada tahun 2022. Sementara itu peringkat ke-1 sampai dengan ke-5 penghasil gas metana terbesar yaitu, Tiongkok sebesar 55,7 juta ton, diikuti Amerika Serikat sebesar 31,8 juta ton, India sebesar 29,7 juta ton, Rusia sebesar 24,4 juta ton, dan Brasil sebesar 20 juta ton.
Melansir dari laporan IEA yang bertajuk Global Methane Tracker 2023, metana bertanggung jawab atas sekitar 30% kenaikan suhu global sejak Revolusi Industri, dan pengurangan emisi metana yang cepat dan berkelanjutan adalah kunci untuk membatasi pemanasan global jangka pendek dan meningkatkan kualitas udara.
Sementara, sektor energi termasuk minyak, gas alam, batu bara, dan bioenergi tercatat menyumbang hampir 40% emisi metana dari aktivitas manusia. Pelacak Metana Global IEA adalah alat yang sangat diperlukan dalam perjuangan untuk menurunkan emisi dari seluruh sektor energi.