Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa dampak perubahan iklim telah menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara paling rawan bencana ketiga di dunia. “Negara kita ini naik 81% frekuensi bencana alamnya dari tahun 2010,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menilai siaga dan waspada adalah kunci untuk menghadapi bencana. Jokowi pun meminta pada semua tahapan baik tahapan prabencana, tanggap bencana maupun pascabencana harus disiapkan dan dikelola dengan baik. Pasalnya, Presiden melihat Indonesia hanya sibuk di tahap tanggap darurat alias setelah bencana terjadi.
“Padahal tahap prabencana itu jauh lebih penting bagaimana menyiapkan masyarakat, mengedukasi masyarakat, memberi pelatihan masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” tegas Jokowi.