Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyoroti kenaikan harga bahan pangan yang mulai terjadi meskipun Ramadhan masih hampir sebulan lagi. Kenaikan harga itu dinilai memberatkan masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya. Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi, mengungkapkan, gejolak harga pangan biasanya terjadi sekitar 15 hari menjelang Ramadhan, namun saat ini sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Kondisi itu terjadi karena permintaan sudah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Ikappi berharap para pemangku kepentingan terkait dapat bekerja lebih maksimal dalam mengendalikan harga pangan. Reynaldi mengatakan, selain Minyakita dan beras harga bahan pangan lain seperti cabai, bawang, daging, telur ayam, garam dan gula pasir juga mengalami kenaikan. Reynaldi mengingatkan pemerintah agar menyiapkan strategi dan eksekusi di lapangan sehingga persoalan harga pangan bisa diatasi. Hal yang juga tak kalah penting untuk dilakukan adalah memperkuat pendataan.
Menurut Reynaldi pemerintah masih harus memperbaiki desain pangan nasional. “Desain yang secara disiplin dan terus-menerus dilakukan dengan baik, didampingi dengan baik, petaninya diadvokasi. Serapannya juga dipikirkan, termasuk distribusinya diperbaiki, ini agar harga pangan di Ramadhan nanti tidak melambung tinggi,” kata dia.