Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan banyak pelaku UMKM belum mendapatkan akses permodalan dari pemerintah. Hal ini tercermin dari 5 juta UMKM masih mengandalkan pinjaman dari rentenir dengan bunga tinggi. Hal ini dikarenakan kontribusi lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman ke UMKM masih rendah yakni hanya sekitar 20 persen. Beda jauh dengan Korea Selatan yang mencapai hampir 80 persen.
Oleh karenanya, ia berharap ke depannya makin banyak UMKM yang digandeng oleh sektor lembaga keuangan. Sebab, menggandeng UMKM dan memberikan pembiayaan tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Peran perbankan menjadi sangat penting, terutama menyalurkan KUR yang anggarannya diberikan pemerintah. KUR ini diharapkan bisa membantu UMKM mendapatkan pinjaman modal dengan bunga rendah.