Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan strain baru omicron tengah mendominasi di Amerika Serikat. Subvarian bernama XBB.1.5 ini telah menimbulkan kekhawatiran adanya potensi gelombang kasus Covid-19 lainnya setelah liburan. Sekitar 40 persen dari kasus Covid-19 AS yang dikonfirmasi disebabkan oleh subvarian XBB.1.5. Angka ini naik dari 20 persen sepekan sebelumnya. Di East Coast, sekitar 75 persen kasus terkonfirmasi dilaporkan sebagai XBB.1.5.
Belum jelas dari mana versi omicron ini berasal, tetapi tampaknya menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Di sisi lain, tidak ada indikasi subvarian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada virus omicron lainnya.
Menurut WHO, XBB telah ditemukan di setidaknya 70 negara. Hal ini telah menyebabkan lonjakan infeksi di beberapa bagian Asia, termasuk India dan Singapura, pada bulan Oktober. Studi yang dilakukan di laboratorium menemukan XBB mampu menghindari antibodi dari infeksi atau vaksinasi Covid-19 sebelumnya. Itu berarti bahwa ketika terpapar virus, seseorang lebih mungkin sakit atau terinfeksi ulang dan menunjukkan gejala.