Equinox Penyebab Cuaca Surabaya Panas Menyengat

Surabaya disebut tengah mengalami fenomena equinox. Itu sebabnya, suhu di Kota Pahlawan dilaporkan relatif terasa sangat panas hingga menyengat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan, suhu udara di Surabaya mengalami peningkatan sejak 23 September 2022. Peningkatan suhu itu terus terjadi hingga hari Senin (26/9). Di tanggal 23 September, suhu udara di Surabaya 33 derajat celsius dengan suhu maksimal adalah 40 derajat celsius. Suhu terus mengalami peningkatan di tanggal 26 September 2022 yakni 34 derajat celsius sampai dengan 41 derajat celsius.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, suhu panas yang terjadi di Surabaya akhir-akhir ini adalah akibat dari fenomena equinox. Fenomena ini terjadi karena matahari melintas di garis katulistiwa. Fenomena ini, kata dia, terjadi dua kali dalam setahun. Yang pertama pada 21 Maret 2022, sementara baru-baru ini terjadi 23 September 2022.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan, Surabaya dan beberapa daerah di Jawa Timur juga akan menghadapi fenomena kulminasi pada 12 Oktober 2022 nanti. Saat itu terjadi cuaca Surabaya juga akan terasa makin panas utamanya saat tengah hari dan beberapa hari setelah kulminasi. Kelembaban udara juga berkurang. Pada saat fenomena kulminasi itu terjadi, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau berada di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan menghilang atau tidak terlihat. Bayangan tersebut menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Search