Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengaku terkejut dengan agenda Fit and Proper Test Anggota BPK yang akan digelar Komisi XI pada Senin (19/9). Lucius menilai proses seleksi yang dilakukan Komisi XI selama ini nyaris tanpa jejak. “Tiba-tiba saja sudah di tahap akhir, fit and proper test. Bagaimana proses pendaftaran hingga rangkaian seleksi terhadap para calon selama ini tak banyak diperbincangkan, baik oleh publik, juga oleh DPR sendiri,” terangnya.
Lucius menganggap aneh atas minimnya perhatian publik pada proses seleksi anggota BPK karena keseluruhan proses seleksi itu terjadi di DPR yang selalu menjadi buah bibir publik. Ia pun mengungkap adanya dugaan proses itu sebagai sesuatu yang disengaja. Ia pun menduga minimnya informasi terkait proses fit and proper test itu sangat mungkin untuk mengamankan kepentingan calon-calon dari kalangan parpol.
Hal itu juga menjadi celah bagi proses seleksi yang asal-asalan. Selain itu, Lucius juga menyoroti terkait kemungkinan proses seleksi itu bisa menjadi ajang pemilihan transaksional yang akan menjadikan uang atau modal dengan jumlah terbesar yang akan menentukan hasil akhir. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah perkara telah terjadi, termasuk kasus pemilihan deputi gubernur BI.