Vaksinasi booster kedua bagi masyarakat masih tetap dibutuhkan. Sebab berdasarkan pengamatan, setelah enam sampai delapan bulan kekebalan manusia makin menurun. Hal itu dikatakan Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Amin Soebandrio kepada Pro 3 RRI, Senin (5/9/2022).
Menurut Amin, pandemi belum selesai karena virus Corona masih bersikulasi di sekitar masyarakat. “Meski penularannya tidak setinggi sebelumnya, gejalanya juga tidak separah sebelumnya, tetapi risiko itu tetap ada,” ujarnya. Oleh karena itu, kata dia, Covid-19 tidak bisa diabaikan begitu saja. “Tetap kita harus menjalankan protokol kesehatan disertai dengan kekebalan tubuh dengan vaksinasi,” kata Amin.
Sebelumnya, pemerintah kembali memperbaharui jenis vaksin dan dosis Covid-19. Hal ini dapat digunakan untuk booster kedua sesuai dengan jenis dari booster pertama yang diterima. Tambahan terbaru adalah Pfizer sebanyak separuh dosis dapat digunakan sebagai booster kedua untuk orang-orang yang menerima vaksin Moderna sebagai booster pertama. Saat ini, vaksin Covid-19 booster kedua baru diperuntukkan untuk tenaga kesehatan. Vaksinasi akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah.