Cegah Kebocoran Data, Menkominfo Minta Masyarakat Jaga NIK dan Selalu Ganti “Password”

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan nomor induk kependudukan atau NIK untuk mencegah kebocoran data pribadi. Johnny mengingatkan, NIK hanya diberikan untuk keperluan yang benar-benar bisa dipercaya dan dibutuhkan. “Sehingga harus ada tanggung jawab kita untuk jaga NIK kita sendiri,” kata Johnny, dikutip dari siaran Kompas TV, Minggu (4/9/2022).

Selain itu, Johnny juga meminta masyarakat sering mengganti kata sandi atau password platform digital pada semua perangkat. Menurut dia, dengan tindakan tersebut masyarakat dapat terhindari dari pembobolan keamanan digital. “One time password itu harus selalu diganti sehingga kita bisa jaga, agar tidak bisa diterobos,” ujar Johnny. Johnny mengatakan, persoalan keamanan data pribadi begitu penting dan menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas dalam G20 di Bali.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon di Indonesia diduga bocor dan dijual secara online. Pakar keamanan siber yang juga Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkapkan, dugaan kebocoran data itu diunggah pada 31 Agustus kemarin. Pengunggah data tersebut diketahui menggunakan nama user ‘Bjorka’ di situs Breached.to. Pemilik akun tersebut sebelumnya juga pernah membocorkan data riwayat pelanggan Indihome. Menurut Pratama, terdapat 1.597.830 baris berisi data registrasi SIM card masyarakat Indonesia dalam sample data yang diunggah.

Search