Asisten Direktur Departemen Makropudensial Bank Indonesia Heru Rahadyan mengatakan kerugian Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan iklim dapat mencapai 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2050. Ia menyebut kerugian ini dapat memengaruhi berbagai sektor ekonomi mulai dari masyarakat ekonomi atas hingga ekonomi menengah ke bawah, mulai dari perusahaan besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kerugian sebesar 40 persen dari PDB pada 2050 nanti jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata global yang sebesar 18 persen. Menurut Heru, hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara agraris. Saat ini sendiri kerugian ekonomi Indonesia yang diakibatkan perubahan iklim sudah mencapai kisaran Rp 100 triliun per tahun.
Sebagai negara kepulauan, Heru menjelaskan perubahan iklim akan sangat memengaruhi distribusi logistik ke seluruh wilayah karena mobilitas angkutan laut maupun udara sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Sedangkan sebagai negara agraris, perubahan iklim akan sangat memengaruhi produktivitas sektor pertanian dan perikanan yang proses produksinya sangat dipengaruhi kondisi cuaca.