Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo, terkonfirmasinya cacar monyet masuk Indonesia harus direspons dengan baik. Menurut dia, surveilans menjadi salah satu upaya penanganan setelah ditemukan cacar monyet atau monkeypox di Jakarta.
Surveilans merupakan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi. “Pemerintah harus melakukan surveilans terhadap faktor risiko pada mereka yang berisiko tinggi, terutama pada lelaki,” ujar Windhu kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022). Windhu berujar surveilans harus dilakukan di setiap pintu masuk negara.
Terlebih, kata Windhu, pasien cacar monyet yang baru saja terkonfirmasi ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Pasien ini dikabarkan baru saja datang dari tiga negara yang merupakan bagian dari 90 negara yang memiliki kasus cacar monyet. Windhu menjelaskan kelompok yang paling berisiko tertular cacar monyet ini adalah laki-laki. Ia mencatat sebanyak 99 persen dari 39 ribu kasus cacar monyet itu dialami oleh kelompok pria.