Komnas HAM Masih Cari Motif Penembakan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tak ingin terjebak pada motif peristiwa versi kepolisian terkait peristiwa yang menyebabkan kematian Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam menilai, motif peristiwa yang disampaikan polisi terkait insiden tembak-menembak antara Bharada E dan Brigpol J masih dinilai setara, dengan ragam informasi yang disampaikan publik dan media maupun yang sudah didapatkan Komnas HAM. “Semua motif, informasi-informasi, masih kita letakkan semuanya di atas meja dalam kualitas yang sama. Komnas HAM punya prinsip imparsialitas dan objektif dalam melakukan penyelidikan,” kata Anam, Ahad (17/7).

Tim investigasi Komnas HAM, kata dia, masih dini untuk beranjak ke tahap penelusuran dan menemukan motif atau latar belakang pendorong peristiwa nahas tersebut. Kata dia, tahap awal dari pengungkapan fakta peristiwa saat ini, masih pada pengumpulan dan verifikasi atas informasi yang didapat dan temuan Komnas HAM.

Polisi menyatakan motif insiden tersebut adalah dugaan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Sambo, Putri Candrawathi Sambo. Namun, keluarga J ragu dengan motif tersebut karena menemukan sejumlah kejanggalan. Anam mengatakan, Komnas HAM menemukan sejumlah hal dari pertemuan dengan keluarga Brigadir J di Jambi pada Sabtu (16/7). Selain keterangan, Komnas HAM juga mendapatkan foto dan video. Anam mengeklaim sejumlah benda yang didapat berbeda dengan yang beredar di masyarakat. Ia juga menyinggung mengenai kabar peretasan ponsel yang sempat menimpa ayah, ibu, kakak, dan adik dari Brigadir J.

Search