Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi jumlah kasus kematian warga akibat terpapar mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 tidak akan setinggi angka kematian pada lonjakan-lonjakan Covid-19 sebelumnya. Prediksi itu didasari alasan karena kedua subvarian itu memiliki tingkat virulensi atau keparahan yang lebih rendah ketimbang subvarian Omicron sebelumnya maupun Delta.
Namun demikian, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah memprediksi puncak gelombang Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Prediksi itu, kata dia, didasari atas pengamatan yang telah terjadi di Afrika Selatan.