Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyebar di 20 kota/kabupaten. Secara persentase, 74 persen daerah di Jabar terjangkit wabah PMK.
Namun, menurut Arifin, situasi wabah PMK di Jabar masih terkendali. Ia pun mengatakan kebutuhan hewan ternak untuk kurban di Hari Raya Idul Adha masih bisa terpenuhi. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut Pemprov Jabar selain berasal dari ternak domestik juga mendatangkan ribuan hewan ternak sehat dari berbagai daerah. Hewan ternak itu dikarantina terlebih dahulu di Tanjung Priok, Jakarta.
Menurut Rochadi Tawaf, Divisi PKP Pertanian dan Ketahanan Pangan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat, meski kematian disebabkan PMK di Jabar rendah, tetapi wabah ini hal ini mengancam produktivitas sapi terutama pada sapi perah hingga menjadi 25 persen. Rochadi berharap ada anggaran dari pemerintah untuk melakukan potong paksa hewan-hewan yang terjangkit PMK.