Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mempublikasi laporan tahunan bertajuk “Monitoring Keamanan Siber” untuk tahun 2021. Dalam laporan itu, terungkap bahwa ada lebih dari 1,6 miliar atau tepatnya 1.637.973.022 anomali trafik atau serangan siber (cyber attack) yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun 2021. Bila dirata-ratakan ada lebih dari 136 juta serangan siber yang terjadi setiap bulannya.
BSSN mengungkap 10 jenis anomali yang terdeteksi paling banyak terlibat dalam serangan siber di Indonesia tahun lalu. Kesepuluh jenis anomali tersebut yaitu: 1) MyloBot Botnet, 2) PROTOCOL-SCADA Moxa, 3) MiningPool, 4) Win.Trojan.ZeroAccess, 5) Dusciver Using Socks Agent, 6) CVE-2017-0147, 7) Win.Trojan.AllAple, 8) RDP Account Brute Force, 9) Generic Trojan RAT, dan 10) ISC BIND DoS vulnerability.
Dari sepuluh jenis anomali tersebut MyloBot Botnet mendominasi sebanyak 44,62 persen (lebih dari 730 juta) anomali trafik di Indonesia sepanjang 2021. Botnet sendiri dapat dirancang untuk pengiriman spam, pencurian data, ransomware, click fraud, Denial-of-Service (DoS), dan lain-lain. MyloBot Botnet menargetkan sistem operasi Microsoft Windows yang menyebar melalui spam e-mail dan unduhan file yang telah terinfeksi. Setelah ter-instal, botnet mematikan Windows Defender dan Windows Update sambil memblokir port tambahan di Firewall.