Hasil dua studi terbaru mengatakan orang dengan “kekebalan hibrida” yang telah divaksinasi penuh dan sebelumnya terinfeksi Covid-19 memiliki perlindungan terkuat terhadap virus corona. Setelah dua tahun pandemi yang telah menyebabkan hampir 500 juta orang terinfeksi dan miliaran divaksinasi, studi menyoroti pentingnya disuntik vaksin bagi mereka yang memiliki kekebalan alami setelah pulih dari penyakit. Salah satu dari dua penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Infectious Diseases menganalisis data kesehatan lebih dari 200.000 orang pada tahun 2020 dan 2021 di Brasil yang terkena dampak parah, yang memiliki angka kematian Covid-19 terbesar kedua di dunia.
Sebuah studi menggunakan register nasional Swedia hingga Oktober 2021 sementara itu menemukan bahwa orang yang pulih dari Covid-19 mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap infeksi ulang hingga 20 bulan. Sementara, orang dengan kekebalan hibrida dua dosis vaksin memiliki risiko infeksi ulang 66 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya memiliki kekebalan alami.
Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di University of East Anglia yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa 20 bulan perlindungan yang sangat baik dari kekebalan alami jauh lebih baik daripada yang diharapkan dari pemberian dua dosis vaksin secara original. Kedua studi diselesaikan sebelum Covid-19 varian Omicron menjadi dominan di seluruh dunia, dan bahwa itu secara khusus menurunkan nilai perlindungan dari infeksi sebelumnya.
Sebuah studi di Qatar yang diterbitkan di situs web pra-publikasi medRxiv minggu lalu memberikan wawasan tentang perlindungan yang ditawarkan oleh kekebalan hibrida terhadap Omicron. Ditemukan bahwa tiga dosis vaksin memiliki efektivitas 52 persen terhadap infeksi simtomatik dari subvarian BA.2 Omikron, tetapi jumlah itu melonjak menjadi 77 persen ketika pasien sebelumnya telah terinfeksi. Studi tersebut, yang belum ditinjau oleh peneliti lain, menemukan bahwa kekebalan hibrida yang dihasilkan dari infeksi sebelumnya dan vaksinasi penguat baru-baru ini memberikan perlindungan yang paling kuat terhadap subvarian BA.1 dan BA.2.