Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iman Hidayat, mengatakan teknologi efisien yang dapat mengubah biomassa menjadi energi masih perlu dikembangkan. Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan bekerja sama dengan beberapa pusat riset di lingkungan Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan melakukan kolaborasi riset dengan Universitas Kyoto, Jepang. Kerja sama tersebut dilakukan melalui SATREPS (Science & Technology Research Partnership for Sustainable Development). Sejak 2016, telah dirintis kajian pengembangan energi alternatif dengan memanfaatkan ketersediaan biomassa. Proyek SATREPS tersebut didukung dan didanai pula oleh pihak Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology (JST).
Menurut Iman, Konferensi SATREPS ke-6 akan menjadi model yang baik untuk memperkuat dan mengembangkan kemitraan penelitian antara Indonesia dan Jepang. Konferensi ini menjadi forum yang menarik untuk berbagi dan mendiskusikan kemajuan kegiatan SATREPS. Konferensi ini dapat membuka cakrawala baru dari sisi sains dan teknologi, terutama dalam pemanfaatan biomassa bagi solusi energi alternatif, demi keberlanjutan kehidupan dan ekosistem yang lebih baik. Fokus riset dalam proyek tersebut terutama mengembangkan teknologi dalam meningkatkan produktifitas lahan yang ditumbuhi alang-alang/marginal. Caranya, dengan memanfaatkan biomassa dalam produksi energi dan material terbarukan.
Kegiatan SATREPS sejalan dengan tujuan Sistem Nasional Riset dan Teknologi Indonesia, yaitu pengembangan, kemitraan, pemanfaatan dan kompetensi riset dan teknologi. Kolaborasi riset juga harus menjawab tantangan global, kompetensi global, pengembangan kapasitas dan juga peningkatan perekonomian nasional. Sebagai informasi, kesinambungan Proyek SATREPS ini akan dilakukan melalui kerja sama penelitian dan inovasi pemanfaatan teknologi dengan beberapa pihak swasta, misalnya perusahaan bahan bakar nabati, perusahaan produksi biomaterial, Pembangkit Listrik Tenaga Listrik, Perusahaan Listrik Negara, dan pemangku kepentingan lainnya.