Artificial Intelligence dan Masa Depan Pendidikan

Saat ini kita menyaksikan, betapa pesat terjadinya perubahan dalam kehidupan masyarakat secara global. Dunia industri, tenaga kerja, sistem komunikasi, adalah bagian-bagian yang mengalami dampak terbesar dari perubahan karena kemajuan teknologi. Kelak banyak pekerjaan yang kini ada menghilang beberapa tahun ke depan. Banyak model pekerjaan baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya bermunculan. Yuval Noah Harari menyebutkan tentang apa yang penting untuk kita ajarkan kepada anak-anak di masa kini.

Dua hal yang perlu ditekankan lanjut Yuval Noah Harari, agar anak-anak mampu menemukan diri mereka secara berulang yaitu dengan melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi sepanjang hidup; kecerdasan emosional dan kestabilan mental. Kecerdasan merupakan pola yang dibentuk berbagai kondisi dan stimulus dari perkembangan dan kemajuan pikiran atau otak manusia untuk melakukan perbuatan memahami, menyadari, berkreasi, menalar mencari pemecahan atas masalah. Kecerdasan juga didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan menyimpulkan informasi.

Istilah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merujuk kepada definisi dari Britannica adalah kemampuan digital komputer atau dikendalikan komputer robot untuk melakukan tugas-tugas yang umumnya terkait dengan makhluk cerdas. Istilah ini sering diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang diidentikkan dengan karakteristik proses intelektual manusia, seperti kemampuan untuk menalar, menemukan makna, menggeneralisasi, atau belajar dari pengalaman masa lalu. Sejak perkembangan komputer digital pada tahun 1940-an, telah ditunjukkan bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan tugas-tugas yang sangat kompleks seperti menemukan bukti untuk teorema matematika atau bermain catur dengan kemampuan luar biasa.

Sementara manusia dengan kecerdasan alaminya mampu melahirkan ide-ide kreatif yang tidak melalui induksi program secara eksternal, yaitu kreatifitas, yang diproduksi dari hasil imajinasi otak manusia. Hanya kreativitas yang tidak bisa dilakukan oleh Artificial Intelligence. Oleh karenanya masa depan pendidikan ditentukan oleh kemampuan memberi bentuk dan melahirkan penemuan-penemuan baru. Memfasilitasi peserta didik berimajinasi, serta mendidik anak-anak menjadi pribadi yang bermental tangguh dan berkarakter. Pendidikan harus memberikan stimulus emosi dan mengkalibrasi pemikiran peserta didik dengan kreativitas untuk mampu menemukan dan menemukan kembali. Menghasilkan sesuatu yang baru, yang tetap relevan dengan setiap zaman. Jika tidak, manusia akan seperti robot, dan akhirnya peradaban mengalami kekeringan serta menggeser nilai kemanusiaan. Bahkan mengeliminasi kemanusiaan dari dalam diri manusia itu sendiri. 

Search