Indonesia melalui PT Biofarma menjadi penerima transfer teknologi pembuatan vaksin mRNA dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun mengatakan, dengan transfer teknologi tersebut, Indonesia tak hanya bisa memenuhi kebutuhan vaksin mRNA di dalam negeri saja, namun juga untuk kawasan.
Kemampuan Biofarma tersebut didukung oleh kapasitas produksi perusahaan yang bisa mencapai 3,2 miliar dosis vaksin per tahun. Selain itu, Biofarma juga telah memproduksi 14 tipe vaksin serta mengekspornya ke lebih dari 150 negara.
Transfer teknologi merupakan solusi yang dibutuhkan oleh negara berkembang dan membuat negara berkembang menjadi lebih mandiri untuk memberikan kontribusi terhadap daya tahan kesehatan global.