Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Hassan Wirajuda mengharapkan penjelasan komprehensif atas permintaan maaf yang disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda, Rutte kepada Indonesia.
Ia mengatakan bahwa Belanda sudah tiga kali meminta maaf kepada Indonesia. Permintaan maaf pertama dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot dalam kunjungannya ke Indonesia pada 15 Agustus 2006. Permintaan maaf itu, katanya disampaikan atas dasar penelitian politik dan moral tetapi tidak atas dasar penelitian secara hukum. Berikutnya permintaan maaf disampaikan oleh Raja Belanda Willem Alexander. Raja Belanda tersebut meminta maaf atas kekerasan berlebihan oleh Belanda terhadap Indonesia di masa lalau, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Kemudian, permintaan maaf terakhir disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis (17/2). Mark Rutte meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949.
Menurut Hassan Wirajuda, permintaan maaf tersebut semestinya tidak dilakukan sepotong-sepotong. Sebaiknya perlu dijelaskan secara komprehensif termasuk terkait ganti rugi yang perlu diberikan oleh Belanda atas kolonialisasi Belanda selama 350 tahun di Bumi Nusantara.