John Dewey (sepuluh tahun ia mengabdi di Michigan) ditugasi secara khusus di bagian pedagogik dan Ia mendirikan sekolah percobaan yang diberi nama University Elementaire-School, di dalam Universitas Chicago.
Dewey menerapkan kurikulum dan pengajarannya secara tak lazim, dan ketidaklaziman seperti itu sudah pasti dapat banyak tantangan. Semakin banyak tantangan, semakin bersemangat karena ia berasumsi, semakin pikiran/metode kritis itu direspons, semakin terujilah ia. Pikiran besar yang dikemukakan ialah pendidikan harus bermanfaat. Maka, kurikulum disebut baik apabila ia memberi manfaat penuh bagi anak-anak. Karena itu, pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dari minat (individu) terhadap masalah-masalah dan bidang-bidang pengetahuan yang dipilihnya secara bebas.
Saat ini semua program studi, semua jurusan dan semua fakultas sedang menggalang semangat bersama untuk siap mengatakan: “Apa pun mata kuliahnya dan apa pun rencana pembelajaran semesternya, JLM adalah kunci jawabannya.” Dan memang perdebatan sengit saat ini ialah upaya menemukan/merumuskan apa/bagaimana jofyful itu, yang sudah barang tentu akan dipakai sebagai pengukur adil baik bagi dosen dan tenaga pendidikan serta mahasiswa.