Sejarah selalu ditulis dengan indah bagi siapapun yang bisa membaca, memahami, dan mensyukurinya. Karena dalam setiap sejarah terdapat rencana Tuhan yang Maha Esa. Begitu pula dalam sejarah orde lama, orde baru, dan masa reformasi yang kita sebut sebagai pemisah waktu sebuah adab zaman dalam 75 tahun kemerdekaan Indonesia.
Saya sangat bersyukur dapat menyaksikan, menjalani, dan berkontribusi dalam masa pemerintahan 7 Presiden Indonesia. Saya bersyukur masih bisa mendampingi Presiden Sukarno di akhir masa jabatannya, seorang pendiri bangsa yang pemikiran dan visinya masih sangat relevan hingga saat ini. PIdato-pidato Bung Karno masih bisa kita simak hingga saat ini sebagai sebuah pikir yang menembus waktu saat itu.
Saat reformasi lahir pun saya ikut menyaksikan dan turut terlibat dalam melahirkan berbagai UU yang sangat reformis yang hampir mustahil bisa lahir pada orde sebelumnya. UU yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi Indonesia sebagai negara demokrasi untuk melesat maju menjadi bangsa yang lebih baik.
Dalam suatu peristiwa saya menyaksikan Presiden Jokowi mengajak kita semua untuk ikut menulis sejarah yang indah ke masa depan Indonesia. Sejarah Indonesia ke depan harus ditulis dengan indah agar suatu saat bisa dibaca, bisa dipahami, dan disyukuri dengan makna yang sesungguhnya oleh generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas. Sejarah Indonesia yang indah dan penuh kedamaian seperti yang diwariskan oleh Founding Fathers kita. Sesungguhnya alangkah indah mozaik Nusantara yang dirajut oleh Bapak Pendiri Bangsa dengan kucuran darah dan keringat. Nusantara yang sangat beragam, baik suku, etnis, budaya, maupun agama. Perbedaan itu memang sangat indah. Keindahan pelangi tercipta dari kombinasi warna yang berbeda. Musik orkestra yang terdengar merdu justru karena perpaduan beragam instrumen yang menghasilkan simphoni indah dan komposisi irama yang harmonis.
Kita tentu tidak ingin mewariskan kepada generasi muda, Indonesia yang dinodai oleh radikalisme, terorisme, dan sikap intoleran. Semua ini tidak boleh tumbuh dan berkembang di buminya Indonesia. Perang terhadap radikalisme, terorisme, dan intoleransi dapat dilakukan dengan cara memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang Empat Pilar Kebangsaan kepada generasi penerus bangsa. Empat Pilar Kebangsaan adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Mari kita jaga keluhuran dan eksistensi Pancasila, karena Pancasila adalah ideologi yang paling tepat bagi bangsa Indonesia, bukan ideologi yang lain.
Jakarta, 1 Januari 2021
Salam Indonesia Maju
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan