Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan kerugian imbas bencana banjir hingga longsor di Pulau Sumatra bulan ini mencapai Rp68,67 triliun atau setara dengan 0,29% dari PDB. Dalam studi terbarunya, Celios menyebutkan perhitungan kerugian ekonomi bencana banjir tersebut berdasarkan 5 jenis kerugian. Pertama, kerugian rumah yang masing-masing mencapai Rp30 juta per rumah. Kedua, kerugian jembatan dengan masing-masing biaya pembangunan kembali jembatan mencapai Rp1 miliar. Ketiga, kerugian pendapatan keluarga sesuai dengan pendapatan rata-rata harian masing-masing provinsi dikali dengan 20 hari kerja. Keempat, kerugian lahan sawah dengan kehilangan mencapai Rp6.500 per kg dengan asumsi per Ha dapat menghasilkan 7 ton. Kelima, perbaikan jalan per 1000 meter mencapai Rp100 juta.
Menurut Celios, bencana ekologis yang terjadi di Sumatera dipicu oleh alih fungsi lahan karena deforestasi sawit dan pertambangan. Sementara, sumbangan dari tambang dan sawit bagi provinsi Aceh misalnya tak sebanding dengan kerugian akibat bencana yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, Celios mendesak moratorium segera izin tambang dan perluasan kebun sawit.
