Presiden Prabowo Subianto menyatakan pemerintahannya bakal membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Prabowo mengatakan pemerintahan akan mencicil pembayarannya. Hal itu diutarakan Prabowo setelah utang KCJB Whoosh menjadi sorotan luas beberapa waktu belakang ini. Presiden Kedelapan RI itu mengeklaim Whoosh memiliki sejumlah manfaat yang berdampak positif kepada masyarakat. Sejumlah manfaat Whoosh, antara lain mengurangi tingkat kepadatan di jalan hingga mengurangi tingkat polusi.
Pemerintah pusat memiliki cukup anggaran untuk membayar utang Whoosh. Salah satu anggaran untuk mencicil utang proyek tinggalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ialah dari uang para koruptor yang disita negara.Prabowo pun mengimbau para pejabat untuk tidak korupsi agar uang tersebut tidak disita negara. Kereta Cepat Whoosh ini memiliki beban utang mencapai sekitar 7,2 miliar US Dolar atau setara Rp 116 triliun. Besarnya angka tersebut termasuk pembengkakan biaya atau cost overrun dari rencana awal yang hanya sekitar 6,07 miliar US Dolar.
Pemerintah Indonesia menggarap Whoosh ini setelah Presiden Jokowi meminjam uang dari China Development Bank (CDB) sebesar 75 persen. Kemudian sisanya ditanggung konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menaungi PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Namun, pinjaman dari China tersebut dibebani bunga sekitar 3,5–4 persen per tahun. Karena itu, beban bunga tahunan yang harus dibayar oleh pemerintahan Prabowo Subianto yang ditaksir mencapai Rp 2 triliun.
