Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 21 provinsi mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada awal Oktober 2025. Penurunan ini terjadi karena turunnya harga sejumlah bahan pangan.Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan penyumbang utama penurunan IPH berasal dari beras dan bawang merah. Di beberapa daerah juga mulai terlihat penurunan harga cabai rawit.
Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan penurunan IPH terdalam di Indonesia. Komoditas yang paling berpengaruh adalah beras, bawang merah, dan cabai merah. Kalimantan Timur juga mencatat penurunan harga cukup besar pada periode yang sama. Penurunan IPH di daerah ini disumbang oleh bawang merah, beras, dan daging sapi. Sementara itu, Papua Selatan turut mengalami penurunan IPH yang cukup signifikan. Komoditas yang berperan besar adalah cabai merah, beras, dan bawang merah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti perbedaan penyebab inflasi di berbagai daerah. Ia meminta pemerintah daerah dan pusat bekerja sama menekan harga komoditas penyumbang inflasi. Tito menjelaskan, cabai merah menjadi penyumbang utama inflasi di banyak wilayah. Karena itu, produksi dan distribusinya harus ditingkatkan agar harga bisa stabil. Selain cabai merah, daging ayam ras juga ikut mendorong inflasi di beberapa daerah. Tito menegaskan harga ayam boleh naik untuk melindungi peternak, tetapi tidak boleh berlebihan.