7 Fakta Teror Sekolah Internasional: Tebusan Kripto hingga Nomor Nigeria

Teror bom menyasar tiga sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara. Para pelaku meminta tebusan uang hingga aset kripto. Dirangkum detikcom, Kamis (9/10/2025), aksi ini pertama kali menimpa dua sekolah internasional di Tangsel pada Selasa (7/10) yang menerima pesan berisikan teror bom. Sehari berselang, giliran sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang mendapatkan pesan serupa. Aparat kepolisian telah bergerak cepat mengusut rangkaian teror bom tersebut. Polisi memastikan tidak ada bom di ketiga sekolah itu. Polres Tangerang Selatan bersama tim penjinak bom (jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya menyisir dua sekolah internasional yang mendapatkan pesan teror bom. Hasilnya, nihil ditemukan bahan peledak di dua sekolah tersebut.

Dua sekolah yang mendapatkan teror itu adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro. Kedua sekolah itu mendapatkan pesan teror bahwa di sekolahnya terdapat bom. Polisi memburu pelaku teror ke dua sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pelaku disebut mengirimkan ancaman dan permintaan tebusan USD 30 ribu atau sekitar Rp 499 juta lewat pesan WhatsApp dan e-mail ke pihak sekolah. Victor mengatakan pesan ancaman itu dikirim ke dua sekolah internasional dengan nomor yang sama. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini. Sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga mendapat teror ancaman bom. Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya telah melakukan penyisiran dan hasilnya nihil. Sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga mendapat teror ancaman bom. Sama halnya dengan teror di Tangerang Selatan (Tangsel), pelaku meminta tebusan USD 30 ribu yang dikirim melalui kripto.

Polres Tangerang Selatan dan Polsek Kelapa Gading berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan. Pelaku yang mengirim teror itu kini diburu.

Search