Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom RI) Prof Hamdan Hamedan mengatakan, pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya makna penting. Pidato Presiden tersebut menunjukkan komitmen kuat Indonesia atas perdamaian dunia. Indonesia memahami bahwa kerja sama global sangat penting untuk menangani berbagai tantangan dunia, dan mampu membawa manfaat bersama bagi seluruh negara di dunia.
Hamdan juga menggarisbawahi pernyataan Presiden Prabowo soal komitmennya mengambil peran aktif di berbagai bidang. Salah satunya berkontribusi dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian dalam misi PBB serta dukungan finansial. Wujud nyata komitmen pada perdamaian ini juga tecermin dalam pernyataan Prabowo mengenai lonjakan produksi pangan dalam negeri. Kesuksesan swasembada pangan membuat Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan nasional, tapi juga membuka peluang membantu negara-negara yang membutuhkan seperti Palestina melalui pengiriman bantuan beras yang signifikan.
Presiden dalam pidatonya juga berkomitmen kuat menghadapi perubahan iklim sebagai bagian dari tanggung jawab global. Beberapa yang sudah berusaha diwujudkan adalah pencapaian target Kesepakatan Paris 2015 serta upaya mencapai net zero carbon emission pada 2060. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen mereboisasi jutaan hektare lahan. Dalam konteks konflik yang berkepanjangan, Indonesia juga konsisten mendukung solusi dua negara (two state solution) untuk menyelesaikan masalah Palestina dan Israel. Melalui dukungan yang nyata dan penuh empati, Indonesia berupaya mempromosikan perdamaian dan keadilan, serta mengurangi penderitaan rakyat Palestina dengan memberikan bantuan pangan dan bekerja sama di bidang pertanian.