Israel pada Selasa (5/8) mengatakan bahwa pihaknya akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal, saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa bencana kelaparan terus meluas di daerah kantong Palestina tersebut. Barang-barang yang akan diizinkan masuk ke Gaza meliputi produk makanan pokok, makanan bayi, buah-buahan dan sayur-sayuran, serta perlengkapan kebersihan. Pembayaran untuk barang-barang ini hanya akan dilakukan melalui transfer bank dan akan diawasi melalui mekanisme pemantauan, papar COGAT.
Israel melancarkan serangan militernya di Gaza pada Oktober 2023 dan memberlakukan blokade total pada 2 Maret tahun ini. Blokade tersebut secara parsial dilonggarkan pada Mei untuk mengizinkan sebuah perusahaan swasta, yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat (AS), membuka pusat-pusat distribusi makanan yang kontroversial.
Konvoi bantuan dan pengiriman via udara oleh negara-negara Arab dan Eropa dilanjutkan pada akhir Juli, namun para pakar PBB memperingatkan bahwa kelaparan masih berlangsung di wilayah itu. Menurut kabar terkini dari otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Senin (4/8), jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah bertambah menjadi 60.933 orang.