PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam operasionalnya. Penerapan AI itu dilakukan dalam manajemen operasional dan aplikasi pelanggan TJ:Transjakarta. Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta Raditya Maulana Rusdi menyebutkan, jumlah pelanggan harian Transjakarta saat ini telah mencapai angka 1,4 juta. Dengan pemanfaatan AI secara menyeluruh, angka itu diyakini akan terus tumbuh secara signifikan.
Raditya menjelaskan, implementasi AI secara konkret dapat dirasakan melalui aplikasi TJ:Transjakarta, yang resmi diluncurkan pada 4 September 2024, dan kini telah diunduh lebih dari satu juta kali. Aplikasi itu memungkinkan pelanggan mengakses informasi layanan secara real-time, mulai dari estimasi waktu kedatangan bus, pelacakan armada, hingga fitur perencanaan perjalanan yang membantu memangkas waktu tunggu secara signifikan. Aplikasi itu disebut telah tersedia di sistem operasi iOS dan Android, menjadikannya makin mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan pendekatan customer-centric, Transjakarta menempatkan pengalaman pelanggan sebagai prioritas utama dalam setiap pengembangan teknologi.
Selain itu, pemanfaatan AI juga digunakan untuk menganalisis pola mobilitas pelanggan di setiap halte dan armada berdasarkan data historis. Hasil analisis tersebut menjadi dasar algoritma penjadwalan otomatis yang memastikan armada dialokasikan secara presisi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Menurut dia, penjadwalan tersebut kemudian dikirimkan langsung ke unit on-board (OBU) pada setiap bus. Alhasil, tercipta integrasi menyeluruh antara pusat komando dan operasional lapangan.