Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran, Ali Murtado, menceritakan suasana dramatis saat proses evakuasi. Menurutnya, kondisi terakhir di Iran cukup mencekam saat negera itu diserang Israel. Ia menuturkan, saat adanya serangan drone Israel, dirinya harus berlindung di bawah tanah yang telah dipersiapkan Pemerintah Iran. Ali menjelaskan bahwa saat proses evakuasi, dirinya berangkat dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Taheran. Dari sana, ia bersama dengan WNI lainnya menuju ke kota Baku, Azerbaijan, untuk dievakuasi.
Ali bersama 10 WNI lainnya telah sampai di Tanah Air melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Keberangkatannya dari Istanbul, Turki, menggunakan maskapai Turkish Airlines, dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (24/6/2025) pukul 17.35 WIB.Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran, Ali Murtado, menceritakan suasana dramatis saat proses evakuasi. Menurutnya, kondisi terakhir di Iran cukup mencekam saat negera itu diserang Israel. Ia menuturkan, saat adanya serangan drone Israel, dirinya harus berlindung di bawah tanah yang telah dipersiapkan Pemerintah Iran.
Ali menjelaskan bahwa saat proses evakuasi, dirinya berangkat dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Taheran. Dari sana, ia bersama dengan WNI lainnya menuju ke kota Baku, Azerbaijan, untuk dievakuasi. Ali bersama 10 WNI lainnya telah sampai di Tanah Air melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Keberangkatannya dari Istanbul, Turki, menggunakan maskapai Turkish Airlines, dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (24/6/2025) pukul 17.35 WIB.