China Minta AS Setop Mengancam untuk Capai Kesepakatan Dagang

China menyarankan agar pendekatan Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik dagang diubah dengan menghindari ancaman dan tekanan. Pernyataan ini disampaikan setelah perang tarif yang terus memanas antara kedua negara dan munculnya klaim optimisme dari Presiden AS Donald Trump serta Menteri Keuangan Scott Bessent mengenai potensi kesepakatan. Ditegaskan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, bahwa AS harus menghentikan praktik pemerasan dan mulai membuka dialog berdasarkan prinsip kesetaraan serta saling menghormati. Pernyataan ini menjadi respons atas sinyal penurunan tarif impor China yang diberikan oleh Trump, meskipun ia menolak untuk menghapuskan seluruh tarif secara menyeluruh. Hal ini menunjukkan bahwa solusi yang dinegosiasikan belum sepenuhnya dibuka secara timbal balik oleh kedua pihak.

Perang dagang dipicu oleh kebijakan tarif baru dari AS yang diberlakukan pada hampir semua negara, dengan tarif dasar 10 persen, sedangkan China dikenakan hingga 145 persen. Sebagai balasan, tarif pada produk AS juga dinaikkan oleh China hingga 125 persen. Kebijakan ini bahkan berdampak pada sektor non-perdagangan, seperti pembatasan ketat terhadap film-film asal AS di pasar film terbesar kedua dunia tersebut. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan dalam forum investasi JP Morgan bahwa konflik dagang ini tidak akan berkelanjutan dan kemungkinan besar akan segera mereda. Namun, hingga pendekatan AS berubah menjadi lebih terbuka dan adil, peluang tercapainya kesepakatan dagang yang stabil dinilai masih tertahan.

Search