Wall Street Dibuka Turun Tajam Imbas Data Inflasi dan Kekhawatiran Perang Dagang

Wall Street dibuka melemah tajam pada Kamis (10/4/2025) setelah investor merespons data inflasi AS dan meningkatnya kekhawatiran atas perang dagang dengan China. Indeks Dow Jones turun 2,30%, S&P 500 merosot 2,81%, dan Nasdaq terperosok 3,46%. Meskipun data inflasi Maret menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan, baik secara tahunan maupun bulanan, pasar tetap pesimis karena data tersebut belum mencerminkan dampak dari kebijakan tarif terbaru.

            Kekhawatiran semakin dalam setelah Presiden Trump hanya menunda tarif untuk sebagian besar negara mitra dagang, namun justru menaikkan tarif terhadap impor dari China menjadi 125%. China membalas dengan peningkatan tarif terhadap produk AS, memperkuat potensi eskalasi konflik dagang antara dua raksasa ekonomi dunia. Hal ini memicu kecemasan akan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi global.

            Situasi diperburuk oleh keputusan Gedung Putih yang tetap mempertahankan tarif umum sebesar 10% untuk hampir semua impor, menciptakan ketidakpastian lebih lanjut bagi pelaku pasar. Kombinasi antara tekanan inflasi, ketegangan geopolitik, dan kebijakan perdagangan proteksionis menjadi pemicu utama penurunan tajam bursa saham AS di awal perdagangan.

Search