Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) akan kembali dilakukan pada 11-20 Maret 2025. Hal itu sebagai upaya mengurangi risiko bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor. Tahap pertama OMC di wilayah Jabodetabek yang sedianya dilaksanakan pada 4-8 Maret 2025, telah diperpanjang hingga 10 Maret 2025. Seto menyebut OMC pada periode tersebut mengurangi curah hujan sekitar 40 persen.
Operasi itu berfokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane, mulai dari Bogor sebagai hulu hingga Jakarta dan Bekasi sebagai hilir. Dalam OMC, awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu, sehingga curah hujannya berkurang.
Keterangan BNPB melaporkan, selama lima hari pelakasanaan pada 4-8 Maret 2025, OMC yang dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, telah menyelesaikan total 26 sorti dengan 50 jam 17 menit penerbangan. Adapun total bahan semai yang ditebarkan di langit Jawa Barat dan sekitarnya mencapai 22 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (Cao).