Sejumlah aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang digelar mahasiswa di berbagai daerah pada 17 Februari 2025 diwarnai ketegangan. Di Surabaya, aksi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jawa Timur menuai perbedaan klaim antara aparat kepolisian dan pihak mahasiswa. Kepolisian menegaskan tidak ada peserta aksi yang diamankan, sementara koordinator aksi menyebutkan ada lima mahasiswa yang dibawa masuk ke dalam gedung. Demonstrasi ini melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di Surabaya yang menolak kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang dinilai berpotensi merugikan sektor akademik. Selain itu, mereka juga mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan pendidikan yang lebih mendesak.
Di Jakarta, demonstrasi yang berpusat di kawasan Patung Kuda berlangsung lebih intens dan berujung pada aksi pelemparan botol plastik, kayu, serta sampah ke arah aparat keamanan. Massa aksi yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak instruksi pemerintah terkait efisiensi anggaran, mengecam regulasi yang memungkinkan kampus terlibat dalam pengelolaan tambang, serta menuntut pencairan tunjangan dosen tanpa kendala birokrasi. Situasi semakin memanas saat massa membakar ban, menyebabkan asap pekat menyelimuti lokasi aksi. Aparat keamanan sempat mengimbau massa untuk membubarkan diri, tetapi mendapat respons penolakan dari peserta aksi yang semakin vokal menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah.
Gelombang protes ini mencerminkan meningkatnya keresahan mahasiswa terhadap berbagai keputusan strategis pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada dunia pendidikan. Mereka menganggap kebijakan efisiensi anggaran justru melemahkan sektor akademik, sementara program sosial yang dicanangkan pemerintah tidak menjawab kebutuhan esensial tenaga pendidik maupun mahasiswa. Aksi ini tidak hanya menjadi bentuk perlawanan atas kebijakan yang kontroversial tetapi juga menyoroti ketidakkonsistenan pemerintah dalam menyusun regulasi yang berdampak luas terhadap masa depan pendidikan nasional.