Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 menjadi perhatian karena tidak adanya jalur penyelamat di area tersebut. Meskipun sebelum gardu tol ada jalan menurun yang cukup panjang, kendaraan dengan rem blong tidak memiliki jalur untuk mengurangi kecepatannya. Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengevaluasi kebutuhan jalur penyelamat di daerah tersebut. Namun, terbatasnya lahan membuat proses perencanaan desain jalur penyelamat belum dapat terlaksana sepenuhnya.
Sebelum GT Ciawi 2, terdapat jalur penyelamat di sisi kiri GT Ciawi lama yang kini hanya digunakan untuk transaksi dari Jakarta ke arah Ciawi/Puncak. Namun, jalur penyelamat tersebut tidak terawat dengan baik, bahkan kondisi jalurnya tampak seperti menabrak tembok beton. Selain itu, saat ini tengah dilakukan perbaikan di sepanjang jalan menuju GT Ciawi 2, sehingga hanya dua lajur yang bisa dilalui kendaraan.
Sebagai langkah jangka pendek, pihak Jasamarga telah menambahkan crash cushion di lajur yang sering dilewati truk. Namun, sayangnya pada kecelakaan tersebut, kendaraan yang terlibat tidak melewati lajur yang aman, sehingga menghantam kendaraan pribadi. Meskipun ada upaya perbaikan, masalah jalur penyelamat di GT Ciawi 2 masih perlu perhatian lebih lanjut.
