Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Awaluddin, meluncurkan mata pelajaran Pangan Lokal sebagai bagian dari Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/SMK. Program ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan tentang potensi pangan lokal guna menghadapi perubahan iklim. Sumatera Selatan, bersama Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur, menjadi proyek percontohan untuk implementasi kurikulum ini.
Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan World Agroforestry (ICRAF), lembaga penelitian internasional yang berfokus pada pengelolaan hutan tropis dan sumber daya alam. ICRAF dan Dinas Pendidikan akan menyusun petunjuk teknis (juknis) untuk pengembangan materi muatan lokal terkait pangan lokal. Uji coba akan dilakukan sebelum kurikulum ini diterapkan secara menyeluruh ke lebih dari 500 SMA dan SMK negeri, serta ribuan sekolah swasta di Sumatera Selatan.
Direktur ICRAF, Andree Ekadinata, menekankan bahwa proyek ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang keragaman pangan lokal di luar beras. Dengan kurikulum ini, generasi muda diharapkan mampu menciptakan ketahanan iklim dengan mengetahui alternatif sumber pangan yang dapat dikonsumsi saat menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan.