Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan sektor industri menyumbang 17,96 persen terhadap PDB nasional pada 2025 dan meningkat hingga 20,92 persen pada 2029. Dengan anggaran Rp2,519 triliun yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, Kementerian Perindustrian diharuskan mengelola anggaran secara cermat dan efisien untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan industri.
Untuk mencapai target tersebut, Menperin menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang optimal, termasuk serapan anggaran sebesar 60 persen pada September 2025 dan penggunaan katalog elektronik minimal 30 persen untuk pengadaan barang dan jasa. Versi terbaru katalog elektronik disebut mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan integrasi dalam pengadaan. Langkah ini diharapkan memperkuat tata kelola birokrasi sektor manufaktur nasional.
Sektor industri manufaktur terus menjadi penopang utama ekspor Indonesia. Pada 2024, industri pengolahan nonmigas menyumbang 74,25 persen dari total nilai ekspor nasional sebesar 264,70 miliar dolar AS. Dengan fokus pada efisiensi pengelolaan anggaran dan optimalisasi digitalisasi, sektor industri diharapkan dapat terus meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.