Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di jalur Gaza Utara pada Sabtu (21/12) melaporkan bahwa sejumlah fasilitas di rumah sakit tersebut menjadi target serangan teror Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Munir Al-Bursh, kepala Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel menuntut evakuasi segera rumah sakit tersebut di tengah penembakan langsung.
Israel melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza Utara sejak 5 Oktober untuk diduga mencegah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, bangkit kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan secara paksa mengusir penduduknya. Tidak ada bantuan kemanusiaan yang memadai, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Blokade terhadap bantuan membuat penduduk berada di ambang kelaparan.
Serangan ini adalah episode terbaru dari perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.300 korban, kebanyakan perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang di Gaza.