Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya mengoptimalkan penduduk usia produktif. Ini dalam rangka untuk menyambut bonus demografi mengingat waktunya yang relatif terbatas. Demikian disampaikan Sekretaris Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Tavip Agus Rayanto di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Tavip menyebut, transformasi substansial yang paling penting adalah memaksimalkan bonus demografi yang waktunya sangat terbatas. Karenanya, semangat transformasi BKKBN menjadi kementerian harus diikuti dengan transformasi substansial maupun sumber daya manusia. Sebelumnya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menekankan pentingnya BKKBN terus belajar selangkah demi selangkah. Hal ini untuk bertransformasi dari badan menjadi kementerian. Saat ini Kemendukbangga bekerja dengan dasar yang tetap sama yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 52 Tahun 2009. Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Ada beberapa program prioritas secara substansi menjadi tanggung jawab Kemendukbangga dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran. Yakni Asta Cita keempat dan keenam. Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender. Serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Sedangkan Asta Cita keenam yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia produktif mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.