Kisah peternak yang membuang-buang susu hasil produksi dari sapi perah sebagai bentuk protes menarik perhatian masyarakat luas. Ini menjadi masalah pelik yang disoroti dan perlu langkah cepat dari pemerintah. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi turut berdiskusi di Kementerian Pertanian (Kementan) membahas isu seputar protes para peternak dan pengepul susu. Ia mengapresiasi jajaran Kementan bergerak cepat mencari langkah solutif.
Ia menerangkan, isu yang sedang dibahas merupakan obyek vital. Intinya, semua manusia membutuhkan asupan gizi. Salah satunya yakni dengan mengonsumsi susu. Prasetyo memahami, saat ini produksi susu dalam negeri belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan nasional. Sehingga dibutuhkan impor. Lalu muncul lagi masalah di lapangan seperti yang terjadi belakangan. Mensesneg menyinggung program makanan bergizi gratis. Konsumsi susu akan meningkat. Sehingga justru semua pihak harus bekerja sama memastikan semuanya berjalan baik.
Sementara itu, Pengamat Pertanian dari CORE (Center for Reform on Economics) Eliza Mardian mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam menegakkan peraturan yang mengatur kemitraan antara perusahaan industri susu dan peternak lokal. Menurut Eliza, meskipun regulasi terkait sudah ada, pelaksanaannya di lapangan masih sangat lemah, yang mengakibatkan peternak lokal kesulitan untuk bersaing dengan susu impor dan perusahaan besar.