Sinyal bergabungnya PDI-P ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin kencang. Terbaru, PKS mengajak PDI-P, satu-satunya partai yang belum masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM), bergabung ke pemerintahan Prabowo. Bocoran sinyal bergabungnya PDI-P ke pemerintahan mulanya diungkit oleh Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo. Dradjad mengisyaratkan bahwa PDI-P bakal bergabung mendukung pemerintahan Prabowo. Dia mengungkapkan bahwa komunikasi yang terjalin dengan PDI-P sangat baik. Tetapi, dia belum mengatakan hasil dari komunikasi tersebut.
Partai Gerindra bahkan memberi kode kepada PDI-P bahwa pihaknya turut membuka diri kepada partai berlambang banteng itu. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya memang punya pendekatan yang berbeda ke PDI-P. Baginya, Gerindra dan PDI-P sering kali menemukan kecocokan meski nampak memiliki perbedaan cara pandang.
Jika PDI-P betul-betul bergabung dengan pemerintahan Prabowo, itu artinya, tidak ada partai yang memposisikan diri sebagai oposisi dalam rezim selanjutnya. Lantas, siapa yang akan mengontrol kebijakan Prabowo jika tidak ada partai yang kerap melempar kritik? Plh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan (Aher) menegaskan tidak ada koalisi dan oposisi di dalam sistem presidensial yang dianut oleh Indonesia.