Indef: Sistem Jamsos Harus Diperkuat Guna Hadapi Aging Population di Indonesia

Sistem jaminan sosial di Indonesia, terutama Jaminan Hari Tua (JHT), harus diperkuat untuk menghadapi ledakan aging population atau penuaan penduduk. Pasalnya akan banyak orang yang mengalami masa-masa pensiun. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengatakan, ledakan aging population akan berdampak signifikan bagi sistem jaminan sosial di Tanah Air. Karena itu, industri ini harus terus dimaksimalkan, terutama di sisi mekanismenya. Menurutnya, cakupan kepesertaan akan lebih banyak lantaran jumlah pensiunan bakal naik, baik berasal dari pekerja penerima upah dan bukan penerima upah.

Peneliti kebijakan sosial dari The Prakarsa Darmawan Prasetya melalui East Asia Forum mencatat bahwa, bonus demografi di Indonesia diperkirakan hanya berlangsung hingga 2045 mendatang. Bahkan, hanya sedikit persiapan yang dilakukan untuk menghadapi populasi lanjut usia yang akan datang. Dengan kurangnya jaminan pendapatan bagi populasi produktif di masa tua mereka, muncul kekhawatiran tentang keberlanjutan era bonus demografi tersebut.

Senada, Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah menyebut, pemerintah harus memberikan jaminan sosial, terutama mempermudah akses Jaminan Hari Tua (JHT), jika nantinya terjadi lonjakan aging population di dalam negeri 8-10 tahun ke depan. Dia memandang, jika terjadi ledakan aging population, sistem JHT di Indonesia sudah siap untuk perkara itu, dengan catatan saat ini proses pembenahan harus sudah dilakukan.

Search