Presiden terpilih Prabowo Subianto menggulirkan konsep zaken kabinet sebagai visi pemerintahan mendatang. Zaken kabinet, kabinet berbasis keahlian, diharapkan mampu membawa pemerintahan yang lebih profesional dengan memastikan setiap posisi strategis diisi oleh sosok yang ahli di bidangnya.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Prabowo ingin kabinetnya diisi oleh individu-individu kompeten, meskipun mereka diajukan oleh partai politik. Proses penyaringan calon menteri sudah dimulai. Setiap partai koalisi telah mengajukan nama untuk posisi menteri, namun hanya mereka yang dinilai kompeten yang akan terpilih. Muzani menambahkan, keputusan final terkait susunan kabinet akan diumumkan langsung oleh Prabowo setelah pelantikan. Langkah ini dipandang sebagai upaya meningkatkan efektivitas pemerintahan dan memastikan kebijakan yang diterapkan tepat sasaran. Zaken kabinet, meski belum pernah diterapkan secara penuh di Indonesia, berpotensi membawa perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyebutkan tantangan terbesar adalah faktor politik dalam pembentukan kabinet. Menurutnya, konsep zaken kabinet sulit terwujud jika kabinet masih terikat oleh kepentingan politik partai pengusung. Meski demikian, publik menantikan apakah Prabowo mampu mewujudkan zaken kabinet yang diidamkan. Jika terlaksana, kabinet ini diharapkan mampu menghadirkan pemerintahan yang lebih profesional, fokus pada kebijakan, dan mampu menjawab tantangan di berbagai sektor.