Indef: Pertumbuhan Sektor Pertanian Terus Melorot dalam 10 Terakhir

Sektor pertanian menyisakan persoalan besar selama sepuluh tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Hal ini pun akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Head of Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef, Abra Talattov, mengatakan Jokowi menjanjikan ketahanan pangan di awal pemerintahan. Namun, Abra menyebut tren pertumbuhan sektor pertanian menunjukkan perlambatan dalam sepuluh tahun terakhir. 

Abra mengatakan sektor pertanian sempat tumbuh sebesar 4,24 persen pada 2014 atau awal pemerintahan Jokowi. Kemudian, tren ini terus merosot hingga 2023 yang sebesar 1,3 persen. “Bahkan, kuartal I 2024 sempat menyentuh minus 3,54 persen,” ucap Abra. Abra menyampaikan kontribusi atau pangsa sektor pertanian terhadap PDB pun terus menyusut dari 13,34 persen pada 2014 menjadi 12,53 persen pada 2023. Artinya, ucap Abra, indikator pertumbuhan dan pangsa pasar sektor pertanian terhadap PDB menunjukkan rapor merah. Abra mengatakan pertumbuhan sektor pertanian pun selalu di bawah PDB. Padahal, lanjut Abra, sektor pertanian sangat strategis untuk menjaga ketahanan, kedaulatan pangan, dan kantong tenaga kerja di Indonesia. 

Abra mengingatkan posisi Indonesia yang berada di peringkat 63 dalam indeks ketahanan pangan global atau tertinggal dari Singapura dan Malaysia. Abra menyampaikan estimasi pendapatan petani per bulan pun baru sebesar Rp 1,5 juta.  Abra menyampaikan upaya pemerintah mengurangi tingkat kemiskinan seharusnya memberikan prioritas terhadap sektor pertanian. Abra mengatakan 30 persen jumlah pekerja di Indonesia berasal dari sektor pertanian. 

Search