Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan sektor padat karya menjadi penyumbang tertinggi angka PHK di Indonesia. Afrianyah menyebut, tingginya angka PHK tersebut terjadi akibat berkurangnya permintaan dari pasar global, pabrik-pabrik yang sudah menyiapkan bahan ekspor pun ikut berdampak.
Kemnaker mencatat 32.064 tenaga kerja terdampak PHK sepanjang Januari hingga Juni 2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 23,29 persen kasus PHK terjadi di Jakarta. PHK mayoritas terjadi di Pulau Jawa. Di Jakarta angka PHK mencapai 7.469 orang pada Januari – Juni 2024. Kemudian disusul Banten 6.135 orang dan Jawa Barat sebanyak 5.155 orang. Selanjutnya Jawa Tengah sebanyak 4.275 orang dan Sulawesi Tengah sebanyak 1.812 orang.